Senin, 27 April 2009

Kartinian di Kecamatan Rungkut

Walking-walking in the morning.
Bahasa kerennya kira-kira demikian, sebuah acara jalan sehat pagi hari bersama ratusan warga masyarakat sekitar Kecamatan rungkut dalam rangka memperingati hari Kartini.

Pagi itu hari Minggu 26 april 2009 udara sedang segar-segarnya disaat para remaja,anak-anak dan orang tua berkumpul menjadi satu di halaman Kantor Kecamatan Rungkut Surabaya Selatan.
Dengan hitungan 1...2...3...Peserta jalan sehat dilepas oleh Lutfi Galajapo n Friend yang super kocak dan bertindak sebagai MC pada acara tersebut. Spontan rombongan bergerak melangkahkan kaki beramai-ramai mengikuti Rute jalan sehat yang sudah ditentukan oleh panitia dengan jarak sejauh 3 KM.

Sementara itu pihak panitia juga menyediakan Bazar murah yang diikuti oleh kelompok ibu-ibu PKK sekitar kecamatan rungkut.
Mereka menyediakan berbagai macam menu makanan dan minuman, juga ada yang memamerkan produk-produk kerajinan tangan hasil dari kreatifitas sendiri untuk di jual seperti Tas dari plastik bekas sabun cair,pigura dari kayu dan daun kering serta pemanfaatan Buah pohon bakau seperti Mangrove untuk makanan dan minuman.
Dari STO Rungkut Lor mengeluarkan produk berupa minuman susu kedelai dan sabun cair untuk cuci piring juga mengundang Mobil Pustaka Sampoerna untuk ikut merayakan dan meramaikan acara tersebut. Tak kalah dengan Stand yang lain, Mobil PPS juga banyak dikunjungi oleh peserta gerak jalan sehat seraya melepas lelah sambil membaca buku-buku yang tersedia.
Tidak lupa, Lutfi Galajapo n Friend juga menggunakan kesempatan waktu luangnya mengunjungi mobil PPS untuk membaca dan bercengkrama dengan petugas PPS.
Produk Susu Kedelai dan Sabun Cair dari STO Rungkut Lor yang di motori oleh Ibu Irul laris manis terjual habis.

Sampai pada puncak acara panitia melakukan pengundian kupon berhadiah yang telah di beli sebelumnya oleh peserta dengan berbagai hadiah dan doorprize yang menarik. Dengan selesainya undian yang di umumkan oleh panitia, maka selesai sudah rangkaian acara Kartinian yang digelar pihak Kecamatan Rungkut. Dengan senyum riang dan perasaan puas peserta meninggalkan rangkain acara peringatan Kartinian Tahun 2009 ini.

Kami akan selalu merindukan dan siap mendukung kegiatan seperti ini dengan jiwa,raga,dan semangat Kartini Indonesia Jaya................MERDEKA.

Senin, 23 Maret 2009

Fiat 1100D 1948

Bagaimana ceritanya mobil Fiat ini bisa berada di Indonesia? Lalu, perubahan apa saja yang dilakukan hingga mobil masih bisa berjalan?

Tetap Abadi
Mobil Fiat tak bisa dipisahkan dengan aksi para Mafioso yang melegenda di Italia. Dalam kisahnya yang difilmkan, Mafioso menggunakan mobil merek tersebut. Ketangguhannya dan kisah yang menyertainya menyebabkan Fiat hingga kini masih punya nama besar di dunia otomotif.

Fiat yang berasal dari kata “Fabbrica Italiana Automobil Torino,” pertama dibuat pada 1899. Waktu itu disain joknya masih bermodel face to face atau model dua jok saling berhadapan untuk 4 penumpang. Disain bodinya mirip kereta kuda yang ditenagai mesin 3,5 tk.
Delapan tahun kemudian pabrikan melakukan perubahan besar, terutama pada disain bodi. Fiat meluncurkan beberapa model terbarunya. Perubahan besar ini diklaim sebagai era Fiat dan terus berlangsung sampai sekarang. Salah satu produk yang tergolong baik di pasar, adalah Fiat 1948 yang dikenal di Indonesia dengan sebutan Fiat Konde.

TIPE 1100 DFiat tipe 1100 D yang dikenal dengan sebutan Konde ini mulai debutnya saat berlangsungnya Milan International Motor Show yang diadakan pada 15 - 25 April 1948. Fiat Konde berkapasitas mesin 1.100 cc 4 silinder segaris dilengkapi transmisi 4 kecepatan. Ada dua tipe Fiat tipe 1100 D yang dikeluarkan oleh pabrik saat pameran, yaitu Fiat 1100 D dengan empat pintu dan Fiat 1100 B dua pintu.

Kedua model mobil ini menggunakan konstruksi baja mulai dari depan hingga bodi belakang. Pelepasan pertama Fiat konde tercatat pada 20 Mei 1948. Hingga 1950, total produksi Fiat 1100 D mencapai 35.345 unit.

Ada Di IndonesiaEntah dari mana jalan ceritanya, Fiat Konde 1948 ternyata ada di Indonesia. Konon, tangan pertama barang antik ini dimiliki oleh orang keturunan Jawa yang berdomisili di Surabaya. Setelah itu mobil ini berpindah tangan kepada orang keturunan Arab yang berdomisili di Kampung Melayu, Jakarta. Pemilik kedua merawat Fiat Konde dengan penuh rasa bangga. Akan tetapi, misteri perjalanan barang klasik tak selalu abadi. Hari berganti hari, nasib Fiat Konde semakin terpuruk. Situasi ini juga mempengaruhi keberadaan kondisi mobil tersebut, dimana beberapa komponen mobil mulai banyak yang rusak dan hilang. Percaya atau tidak, namanya barang antik memang harus jatuh ke tangan orang yang cocok. Akhirnya, dari tangan kedua Fiat Konde tersebut pindah tangan lagi kepada seorang pencinta mobil klasik, yaitu Jean.

PerbaikanUntuk mengembalikan penampilan Konde, banyak yang perlu diperbaiki. Sentuhan pertama yang dilakukan Jean, adalah memperbaiki mesin, yaitu mesin itu dibongkar habis. Mesinnya masih standar dan asli. Hanya untuk memperbaiki sistem pengapian, koil standar diganti dengan merek Lucas buatan Inggris. Platina diganti dengan aslinya. Kemudian sistem kelistrikan diganti dari tegangan 6 Volt menjadi 12 Volt. Usai membongkar mesin, Jean mencarikan karburatornya, mengingat saat membeli mobil tersebut karburator aslinya tidak ada. Untungnya Jean menyimpan karburator asli milik Fiat bermerek Solex. Namun, saringan udaranya diganti dengan saringan udara yang didapat dari toko variasi.

Pada bodi, karena masih menggunakan pelat baja, praktis tidak banyak yang rusak. Kalau terjadi karat di bagian-bagian tertentu, hal itu wajar. Namun agar tampilan mobil lebih segar, maka seluruh bodi mobil dicat ulang dengan warna aslinya, yaitu hitam. Untuk mendapatkan hasil maksimal, maka bodi mobil tersebut dipisahkan atau diangkat dari sasisnya. “Dengan cara mengangkat bodi dari sasis keropos sekecil apa pun dapat terdeteksi dengan baik, sehingga bodi dan sasis mobil dapat tertangani secara maksimal,” ungkap Jean. Dari hasil perbaikan yang dilakukan menjadikan Fiat ini siap jalan kemana saja. (Arm)